Detail Perlengkapan Melahirkan Wajib Dibawa untuk Sectio Caesarian (SC) Berdasarkan Pengalaman
Saya menjalani operasi sectio caesarian (sc) sudah dua kali ini pada kelahiran anak pertama dengan indikasi placenta previa (Juli 2018) dan anak kedua dengan indikasi BSC/bekas sc (November 2019). Sebelum sc yang pertama, saya mengalami dua kali pendarahan pada bulan keenam dan ketujuh. Pada minggu ke-37, terjadi pendarahan lagi sehingga harus dioperasi malam itu juga. Berselang 7 bulan, saya hamil anak kedua (baru tahu saat anak pertama berusia 9 bulan). Oleh karena jarak dengan sc pertama tidak terlalu jauh, dokter menyarankan untuk melakukan sc pada lahiran anak kedua kami dengan indikator BSC.
Berbekal pengalaman pada sc pertama, daftar barang bawaan saat akan melahirkan ini sebaiknya disiapkan 1-2 minggu menjelang tanggal SC. Selain berjaga ukuran tubuh berubah, beberapa item juga masih dipakai sehari-hari. Akan tetapi, meski sudah membaca tulisan barang bawaan dari pengalaman blogger/vlogger, tetap tanyakan perlengkapan yang harus disiapkan pada pihak RS ya Bu..
A. Perlengkapan Administrasi
1. Kartu Identitas Diri (e-KTP)
2. Buku Periksa Ibu dari RS
3. Dokumen Asuransi Kesehatan (Bila Menggunakan BPJS)/Surat Jaminan Perusahaan (Bila Menggunakan Asuransi dari Perusahaan)
4. Dokumen untuk Mengurus Akte Kelahiran
Tanyakan pada pihak Rumah Sakit apakah melayani pembuatan akte kelahiran dan Kartu Identitas Anak (KIA) dan persyaratannya Bun. Ini contoh persyaratan pembuatan akte kelahiran dari RS Hermina Banyumanik Semarang:
Biasanya dari RS mendapatkan Surat Keterangan Kelahiran. Sementara apakah akte akan diuruskan oleh pihak RS atau kita harus mengurus sendiri tergantung apakah kita memenuhi persyaratan untuk diuruskan atau tidak. Sebagai contoh, karena KTP saya beralamat Kabupaten Semarang, maka saya mengurus sendiri pembuatan akte. Jangan lupa segera diurus ya Bu, batas pengurusan akte kelahiran 60 hari sejak tanggal dilahirkan. Apabila terlambat mengurus akte, maka kita wajib membayar denda keterlambatan yang besarnya diatur oleh dukcapil masing-masing.
B. Perlengkapan Ibu
Untuk operasi SC biasanya ibu akan berada 3-5 hari di RS, tergantung kondisi ibu. Dulu saya sebenarnya dibolehkan pulang pada hari ke 4, tetapi saya menambah 1 hari lagi karena menunggu closet kamar mandi di rumah diganti closet duduk. Hehehe, kenapa? Karena terasa sakit sekali ketika buang air kecil sambil jongkok. Jika tidak memungkinkan untuk mengganti closet, dokter menyarankan untuk menggunakan kursi plastik yang ada lubangnya ketika buang air kecil.
Berikut adalah bawaan wajib bagi ibu:
1. Pakaian Ibu
Siapkan daster yang ramah ibu menyusui (busui friendly), blus/kaos yang bisa dikancingkan, hijab instan* (*jika berhijab), dan pakaian untuk pulang.
Baju ramah ibu menyusui (busui friendly) adalah baju yang desainnya memudahkan ibu menyusui untuk mengakses payudara–bisa dengan kancing, resleting atau bukaan di bagian depan/dada atau di bagian samping dekat payudara. Hari pertama setelah SC biasanya ibu masih menggunakan pakaian bedah, di hari kedua dan seterusnya barulah boleh berganti pakaian. Di hari kedua, oleh karena tangan dipasang infus dan dalam kondisi vagina dipasang kateter urin, sebaiknya menggunakan baju berlengan pendek dan untuk memudahkan berganti pakaian. Sementara di hari ketiga, kateter dan infus mulai dilepas, sehingga sudah lebih leluasa bergerak dan berganti pakaian. Akan tetapi karena harus menyusui dedek bayi setiap 2-3 jam sekali, gunakan pakaian yang busui friendly. Siapkan juga 1 baju untuk dipakai saat pulang.
2. Bra Menyusui dan Celana Dalam
Demi kenyamanan ibu setiap kali menyusui, sebaiknya mengganti bra biasa dengan bra menyusui. Siapkan 1 ukuran lebih besar dari yang biasa ibu pakai, karena biasanya pada kelahiran pertama payudara membesar. Siapkan CD yang sedikit longgar agar tidak perih ketika bergesekan dengan luka bekas SC.
3. Korset/Bengkung/Gurita Ibu
Selain berfungsi untuk meratakan perut, korset/bengkung/gurita ibu bermanfaat untuk menyokong perut dan membantu mengembalikan organ dalam perut dan rahim untuk kembali ke posisi semula. Agar tidak malah hanya dapat keringat saja, sebaiknya minta bantuan suster untuk memakai korset/bengkung/gurita. Saran dari suster RS sebaiknya menggunakan gurita ibu–yang meskipun sedikit lebih ribet, tetapi sangat efektif untuk menyokong perut ibu.
4. Breastpad
Oleh karena bayi masih lebih banyak tidur, kemungkinan besar ASI akan rembes ke pakaian sehingga perlu bagi ibu untuk menyiapkan breastpad–pembalut untuk payudara. Ada dua macam breastpad: sekali pakai (berbahan plastik berisi kapas) dan bisa dipakai berulang (berbahan kain). Saya gunakan keduanya, tetapi saat di RS saya hanya gunakan breastpad sekali pakai. Jangan lupa mengganti breastpad begitu basah dan membilas payudara sebelum disusukan ke bayi agar tidak terjadi infeksi jamur di mulut bayi ya Bun.
5. Pembalut
Dari pihak RS sebenarnya disediakan pembalut khusus nifas, hanya saja tebal dan besarnya membuat saya tidak merasa nyaman. Lebih nyaman menggunakan pembalut yang biasa digunakan saat malam hari (panjang dan lebih tipis dari pembalut nifas).
6. Sepasang Sandal dan Kaos Kaki
Begitu selesai operasi, kemampuan kita untuk menyesuaikan perubahan suhu tubuh dengan lingkungan (termoregulasi) belum berjalan dengan baik. Waktu itu menggigil, sementara keluarga yang berkunjung merasa biasa saja. Untuk itulah perlu kaos kaki.
7. Perlengkapan Mandi
Selama 3 hari pertama ibu tidak diperkenankan mandi gebyar-gebyur untuk menjaga luka tetap kering. Sebagai gantinya, perawat akan mengusap badan ibu dengan lap basah (bahasa jawanya: disibin) dua kali sehari. Duh, saat itu rambut saya rasanya tidak nyaman sekali. Saya urutkan dari yang paling krusial sampai ke yang sifatnya sunnah ya Bun:
*a. sikat dan pasta gigi
biasanya disediakan pihak RS
b. sabun muka
opsional:
*c. sheetmask
Sheetmask ini membuat saya merasa lebih bahagia, karena wajah biasanya berminyak saat tidak mandi beberapa hari. Hahaha. Seingat saya, saya baru dibolehkan jalan ke kamar mandi di hari ketiga saat kateter sudah dilepas. Biasanya saya pakai saat tidak ada yang berkunjung. 😀
*d. lulur (lumayan bisa bilas ketiak-tangan dan paha-kaki)/sabun batang
Ini sifatnya opsional karena pihak RS biasanya juga sudah menyiapkan sabun batang.
*e. sampo kering (dry shampoo)/minyak rambut (extraordinary oil)
Sifatnya opsional, karena tidak terlalu penting. Jika merasa risih rambut berminyak dan sedikit bau, sampo kering adalah produk yang menurut saya bisa membantu ibu merasa fresh.
8. Perlengkapan Make Up Ibu
Yang saya bawa: kapas, micellar water untuk membersihkan wajah, lipstik. Untuk yang satu ini biarlah ibu-ibu yang menentukan detailnya.
9. Wash Glove Tissue (Tisu Sarung Tangan untuk Mandi)
Ketika di ruang operasi, suami diminta menyerahkan DoCare Wash Glove Tissue (tisu sarung tangan untuk mandi) yang akhirnya suami beli di RS, fungsinya untuk membersihkan tubuh ibu setelah operasi (disibin pakai tisu).
10. Handphone + Charger + Stop Kontak
Siapkan stok kontak agar bisa dipakai pendamping juga ya Bu..
C. Perlengkapan Bayi
1. Popok Sekali Pakai ukuran NewBorn (NB)
Beberapa rumah sakit menganjurkan untuk membeli popok sekali pakai dibandingkan menggunakan underpad + popok kain. Selain alasan kepraktisan, popok sekali pakai tidak membuat bayi sering terbangun saat buang air kecil dan besar. Pastikan untuk mengganti popok bayi setiap 3-4 jam sekali.
2. Baju bayi untuk pulang
3. Selimut bayi
4. Topi, sarung tangan, dan tutup kaki bayi
5. Kosmetik bayi yang diperbolehkan : minyak telon dan diaper rash cream/krim ruam popok. Bedak bayi ga usah ya Bun, sudah tidak disarankan IDAI buat dipakai, karena lebih banyak bahayanya daripada manfaatnya. Selain bubuk bedak bisa terhirup ke paru-paru, bedak bayi juga membuat kulit bayi kering.
6. Kapas Bulat + Wadah air/Ember Kecil atau Tisu Basah
Fungsinya untuk membersihkan dedek bayi saat buang air kecil dan buang air besar. Beberapa bayi kulitnya sensitif dengan adanya parfum pada tisu bayi, sehingga sebaiknya menggunakan kapas yang dibasahi air untuk membersihkan kotoran dari kulit bayi.
7. Handsanitizer
Yang ini awalnya tidak saya siapkan karena saya pikir di RS banyak disediakan antiseptik cair. Tetapi ternyata dari pihak RS diminta untuk menyiapkan. Fungsinya untuk mensterilisasi tangan suster/pengunjung saat akan memegang adik bayi.
D. Perlengkapan Pendamping
1. Kasur Angin/Kasur Lipat/Karpet
Beberapa RS memiliki peraturan yang ketat terkait alas tidur untuk pendamping, ada yang memperbolehkan untuk membawa kasur lipat/karpet, ada juga yang tidak, bergantung juga pada kelas yang diambil. Tanyakan kepada pihak RS, apa yang bisa dibawa.
2. Selimut dan Bantal
Tergantung fasilitas kamar yang Ibu pilih. Apabila pihak RS tidak menyediakan selimut dan bantal untuk pendamping, jangan lupa siapkan dari rumah ya Bu.
3. Handuk
4. Peralatan Mandi
5. Pakaian
6. Handphone + Charger